Erupsi Gunungapi Agung yang
diketahui sebanyak 4 kali sejak tahun 1800.
Tahun Letusan
|
Kegiatan
|
1808
|
Dalam tahun ini dilontarkan
abu dan batuapung dengan jumlah luar biasa
|
1821
|
Terjadi Erupsi normal,
selanjutnya tidak ada keterangan
|
1843
|
Erupsi didahului oleh gempa
bumi. Material yang dimuntahkan yaitu abu, pasir, dan batuapung. Selanjutnya
dalam tahun 1908, 1915, dan 1917 di berbagai tempat di dasar kawah dan
pematangnya tampak tembusan fumarola.
|
1963
|
Erupsi dimulai tangga 18
Februari 1963 dan berakhir pada tanggal 27 Januari 1964. Erupsi bersifat
magnatis. Korban tercatat 1.148 orang meninggal dan 296 orang luka.
|
Karakter Letusan
Pola dan sebaran hasil erupsi
lampau sebelum tahun 1808, 1821, 1843, dan 1963 menunjukkan tipe letusan yang
hampir sama, diantaranya adalah bersifat eksplosif (letusan, dengan melontarkan
batuan pijar, pecahan lava, hujan piroklastik dan abu), dan efusif berupa
aliran awan panas, dan aliran lava. Lava yang meleler antara 19 Februari dan 17
Maret 1963 mengalir dari kawah utama di puncak ke utara, lewat tepi kawah yang
paling rendah, berhenti pada garis ketinggian 505,64 m dan mencapai jarak ±
7.290 m.
Di Gunungapi Agung terdapat
dua macam awan panas, yakni awan panas letusan dan awan panas guguran. Awan
panas letusan terjadi pada waktu ada letusan besar. Kecepatan dari awan letusan
ini menurut pengamatan dari Pos Rendang adalah rata-rata 60 km per jam dan di sebelah
selatan mencapai jarak paling jauh 13 km, yakni di T. Luah dan di sebelah utara
14 km di T. Daya. Daerah yang terserang awan panas letusan pada kegiatan 1963
terbatas pada lereng selatan dan utara saja, karena baik di barat maupun di
sebelah timur kawah ada sebuah punggung. Kedua punggung ini memanjang dari
barat ke timur. Awan panas letusan yang melampaui tepi kawah bagian timur
dipecah oleh punggung menjadi dua jurusan ialah timur laut dan tenggara.
Demikian awan panas di sebelah barat dipecah oleh punggung barat ke jurusan
baratdaya dan utara. Awan panas letusan yang terjadi selama kegiatan 1963 telah
melanda tanah seluas ±70km2 dan menyebabkan jatuh 863 korban manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar