Kamis, 23 Mei 2019

Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana


Kesiapsiagaan bencana mengacu pada langkah-langkah apa saja yang diambil untuk mempersiapkan dan mengurangi dampak bencana. Yaitu, dengan memprediksi dan jika memungkinkan dengan mencegah bencana, memitigasi dampaknya terhadap populasi yang rentan, dan merespons secara efektif, mengatasi konsekuensinya, di tingkat lokal, nasional dan internasional. 
Kunci kegiatan ini, pada dasarnya memberdayakan peran serta keluarga dalam upaya pengurangan kerentanan rumah tangga dan masyarakat di daerah rawan bencana serta meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi dampak bencana, memperkuat kapasitas lembaga dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana, respons dan pasca bencana. Yang nantinya bias dituangkan kedalam perencanaan tingkat Keluarga, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi serta tingkat Nasional sehingga terbangun jejaring yang terpadu dan terintegrasi. 
Kesiapsiagaan bencana secara berjenjang akan memberikan kesempatan untuk merancang perencanaan yang efektif, realistis dan terkoordinasi, mengurangi duplikasi upaya dan meningkatkan efektivitas keseluruhan kegiatan kesiapsiagaan bencana. Upaya Kesiapsiagaan bencana dapat membantu meminimalkan dampak bencana pada masyarakat dan dapat memberikan perlindungan secara menyeluruh baik korban jiwa serta melindungi mata pencaharian selama situasi bencana dan memungkinkan penduduk yang terkena dampak untuk kembali ke gaya hidup normal dalam periode waktu yang singkat (ketangguhan/resilien). 
Kesiapsiagaan bencana adalah proses yang berkesinambungan dan terintegrasi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan pengurangan risiko yang terdiri dari berbagai kegiatan sektoral dari lembaga dan instansi yang berbeda sesuai dengan flatform organisasi nya masing-masing. 
Salah satunya dengan meminta kontribusi dari berbagai bidang sector yang biasanya dimulai dari perencanaan pelatihan dan pemenuhan logistik, perawatan kesehatan, pemulihan, mata pencaharian hingga pengembangan kelembagaan. 
Sehingga dibutuhkan satu persamaan persepsi dalam upaya Penanggulangan Bencana. Maka dirasa perlu dibuatkan satu kebijakan yang mengatur agar bisa menjadi satu arah dan tujuan dalam upaya penanggulangan bencana. 

Adapun kesiapsiagaan bencana meliputi: 
• Kesiapsiagaan bencana direncanakan secara bersama sama antara pemerintah, swasta dan sector dunia usaha. Sehingga semua stakeholder memiliki peran yang sama dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Kegiatannya dapat berupa rapat, pertemuan yang nantinya menghasilakn kesepakatan secara tertulis yang harus dilaksanakan dalam upaya Penanggulangan Bencana. Dengan tujuan untuk mendorong penugasan peran dan tanggung jawab yang jelas dari setiap stakeholder. 

• Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mekanisme respons bencana di tingkat keluarga, masyarakat dan pemerintah. Ini termasuk: 

- pengembangan dan pengujian berkala sistem peringatan dini (terkait dengan sistem perkiraan) dan rencana evakuasi atau tindakan lain yang akan diambil selama periode siaga bencana untuk meminimalkan potensi hilangnya nyawa, mata pencaharian dan kerusakan fisik. 

- pendidikan dan pelatihan relawan, staf dan populasi yang berisiko 

- pelatihan tim pertolongan pertama dan tanggap bencana 

- penetapan kebijakan, standar, pengaturan organisasi dan rencana operasional untuk tanggap bencana yang harus diikuti oleh semua stakeholder. 

Memperkuat kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat melalui program-program perencanaan untuk masyarakat atau melalui dukungan langsung dari komunitas itu sendiri. Ini mencakup mendidik, menyiapkan dan mendukung keluarga dan masyarakat dalam upaya mereka sehari-hari untuk mengurangi risiko bencana dan menyiapkan mekanisme respons lokal mereka sendiri untuk mengatasi situasi darurat bencana. 

• Meningkatkan kesadaran akan bahaya bencana melalui pendidikan publik, mendorong orang-orang yang rentan untuk mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi jika memungkinkan sebelum bencana terjadi. Pastikan bahwa Pengetahuan dari sistem informasi peringatan dini dapat diakses, dipahami, dan ditindaklanjuti oleh komunitas lokal. 

Kesiapsiagaan bencana dicapai sebagian melalui langkah-langkah kesiapan yang mempercepat respon, rehabilitasi, dan pemulihan bencana dan menghasilkan bantuan yang cepat, tepat waktu dan tepat sasaran. Hal ini juga dicapai melalui pendekatan dan kegiatan berbasis masyarakat yang membangun kapasitas orang dan masyarakat untuk mengatasi dan meminimalkan dampak bencana pada kehidupan mereka. 

Strategi kesiapsiagaan bencana yang komprehensif akan mencakup unsur-unsur berikut: 
1. Penilaian bahaya, risiko dan kerentanan 
2. Mekanisme dan strategi respons 
3. Rencana kesiapsiagaan 
4. Koordinasi 
5. Manajemen informasi 
6. Sistem peringatan dini 
7. Mobilisasi sumber daya 
8. Pendidikan publik, pelatihan, latihan dan simulasi 
9. Kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar